Penyidik Kejaksaan Agung mengungkap praktik kotor yang melibatkan sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Mereka menemukan bukti bahwa beberapa oknum pegawai sengaja melindungi situs judi online dengan imbalan uang. Para pelaku tidak hanya menerima suap, tetapi juga membagi jatah uang secara sistematis di lingkungan internal kementerian.
Pegawai tersebut memanfaatkan kewenangan mereka untuk mengatur sistem pemblokiran situs internet. Saat menerima laporan dari masyarakat atau aparat hukum, mereka berpura-pura memproses pemblokiran. Namun, mereka justru membiarkan situs judi itu tetap aktif agar operatornya terus mengalirkan dana kepada mereka.
Penyidik menyita sejumlah dokumen, perangkat elektronik, dan rekaman transaksi yang menunjukkan aliran uang dari jaringan judi daring ke daftar medusa88 rekening pribadi para pegawai. Mereka juga mengidentifikasi beberapa nama yang ikut menikmati keuntungan dari praktik ilegal ini. “Kami sudah mengantongi bukti kuat dan akan segera menetapkan tersangka,” tegas salah satu penyidik.
Penyidik juga mencurigai keterlibatan perantara yang menjembatani komunikasi antara operator judi online dan pegawai Kominfo. Mereka menelusuri transaksi mencurigakan dan memeriksa dugaan bahwa oknum di level pejabat tinggi turut bermain dalam skema ini.
Masyarakat pun mengecam keras praktik tersebut. Banyak warganet menuntut pemerintah membersihkan Kominfo dari pelaku korupsi dan segera memproses hukum para pelanggar. Mereka menilai negara gagal melindungi ruang digital jika aparat sendiri justru melanggengkan kejahatan.
Kejaksaan berjanji akan menuntaskan penyelidikan ini tanpa pandang bulu. Mereka meminta publik ikut mengawasi proses hukum agar transparan dan adil. Negara harus menunjukkan bahwa aparat bersungguh-sungguh menjaga ruang digital dari tangan-tangan kotor yang merusak kepercayaan publik.