eskalasi-konflik-serangan-rusia-di-dnipro-dan-kharkiv-tewaskan-puluhan-kyiv-dan-moskow-saling-tuding

sickofyourcrap – Serangan udara Rusia yang menghantam sebuah apartemen di kota Dnipro, Ukraina, telah menewaskan setidaknya 14 orang dan melukai puluhan lainnya. Serangan yang terjadi pada Sabtu malam ini menambah panjang daftar kekerasan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan antara kedua negara.

Menurut laporan dari otoritas setempat, rudal Rusia menghantam sebuah blok apartemen di kota Dnipro, menghancurkan beberapa lantai dan membuat para penduduk terjebak di bawah reruntuhan. Tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk mencari dan menyelamatkan korban, namun kondisi cuaca buruk dan kerusakan parah mempersulit upaya mereka.

“Ini adalah tragedi besar bagi kami,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah pernyataan. “Kami berduka atas kehilangan nyawa yang tidak bersalah dan berkomitmen untuk terus berjuang demi keadilan dan kebebasan.”

Sementara itu, di kota Kharkiv, sebuah sekolah asrama juga menjadi sasaran serangan yang menewaskan beberapa anak dan staf pengajar. Baik Kyiv maupun Moskow saling menyalahkan atas insiden ini, dengan masing-masing pihak mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pihak lawan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, menyatakan bahwa serangan di Kharkiv dilakukan slot kamboja oleh pasukan Ukraina. “Pasukan Ukraina sengaja menargetkan fasilitas sipil untuk menciptakan propaganda dan menarik simpati internasional,” kata Konashenkov.

Namun, pihak Ukraina membantah tuduhan tersebut. “Ini adalah kebohongan besar,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba. “Rusia telah melakukan serangan brutal ini untuk menutupi kekalahan mereka di medan perang dan mengalihkan perhatian dari krisis internal mereka.”

Komunitas internasional mengecam kedua serangan tersebut dan mendesak kedua pihak untuk segera menghentikan permusuhan. PBB telah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi di Ukraina dan mencari solusi damai.

“Kami sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan ini,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. “Kami menyerukan kepada semua pihak untuk segera menghentikan permusuhan dan kembali ke meja perundingan.”

Sementara itu, warga sipil di Ukraina terus menderita akibat konflik yang berkepanjangan. Banyak yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara yang lain berjuang untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang semakin memburuk.

“Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata seorang penduduk Dnipro yang kehilangan keluarganya dalam serangan tersebut. “Kami hanya berharap perang ini segera berakhir dan kami bisa hidup dalam damai.”

Dengan eskalasi terbaru ini, harapan untuk penyelesaian damai tampak semakin suram. Namun, komunitas internasional tetap berkomitmen untuk terus berusaha mencari solusi yang dapat mengakhiri penderitaan rakyat Ukraina dan mengembalikan perdamaian di kawasan tersebut.